KARAWANG, JEJAK HUKUM – Sebuah video yang memperlihatkan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam kondisi basi dan dipenuhi belatung di SDN Palumbonsari 3, Karawang, viral di media sosial. Video tersebut direkam oleh salah satu orangtua siswa yang mengaku khawatir dengan kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak makanan yang dibungkus daun pisang sudah berlendir dan berbau tidak sedap. Lebih parah lagi, terlihat sejumlah ulat belatung pada lauk yang seharusnya disajikan sebagai menu bergizi untuk siswa.
“Duh ini makanannya sudah basi, sudah berlendir, tuh banyak banget belatungnya. Jadi takut anak-anak makan kayak gini,” ujar orangtua dalam video tersebut sambil memperlihatkan isi bungkus makanan.
Program MBG diketahui merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi anak sekolah. Namun, kejadian di Palumbonsari ini menimbulkan pertanyaan serius terkait pengawasan dan kualitas makanan yang disediakan.
Menurut Samsudin, pemerhati kebijakan publik dari Jaringan Masyarakat Madani, temuan makanan basi dan berbelatung itu harus menjadi perhatian serius pihak terkait, khususnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab dalam produksi dan distribusi makanan MBG.
“SPPG memiliki peran utama dalam memastikan makanan bergizi diproduksi sesuai standar dan dikirim ke sekolah dalam kondisi layak konsumsi. Karyawan dapur SPPG adalah ujung tombak kualitas makanan anak-anak, sehingga kasus seperti ini tak boleh diabaikan,” tegasnya.
Samsudin menilai, perlunya evaluasi menyeluruh terhadap proses pengawasan dapur SPPG agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain. Ia juga mendorong agar dinas terkait turun langsung memeriksa dapur produksi dan rantai distribusi MBG.
Program MBG di Karawang sejauh ini masih berjalan di sejumlah sekolah dasar, namun insiden ini mencoreng kepercayaan publik terhadap pelaksanaannya. Orangtua berharap pemerintah daerah segera bertindak cepat agar makanan yang diberikan benar-benar layak, sehat, dan aman untuk dikonsumsi anak-anak. (Red)


