• Jelajahi

    AlekSafriGROUP © JEJAK HUKUM
    Best Viral Premium Blogger Templates
    TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG MEDIA ONLINE MATAZAHWA

    JEJAK HUKUM

    Selamat Berkunjung - Media Online - JEJAKHUKUM.COM - Akurat ,Tegas Dan Terpercaya

    Mobil Anggota DPRD Karawang Halangi Akses Pabrik, Jitang: Bukan Arogansi Ini Bentuk Protes

    JEJAK HUKUM - Akurat Tegas & Terpercaya
    Jumat, 24 Oktober 2025, Oktober 24, 2025 WIB Last Updated 2025-10-24T06:07:31Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    KARAWANG,JEJAK HUKUM — Aksi tak biasa terjadi di Dusun Gintungkolot, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Akses masuk ke area PT Multisana Bahtermandiri (MB) dilaporkan terhalang oleh sebuah kendaraan yang diduga milik anggota DPRD Karawang dari Fraksi PKS, Tatang, atau yang akrab disapa Jitang.


    Video insiden itu beredar luas di media sosial setelah diunggah akun Karawang Update. Dalam video tampak mobil berwarna gelap terparkir di depan gerbang perusahaan hingga menghambat aktivitas keluar-masuk kendaraan industri. Akun tersebut menuding tindakan Jitang sebagai bentuk arogansi dan premanisme pejabat publik.


    Ketegangan pun sempat terjadi. Dalam rekaman lain, Jitang terlihat beradu mulut dengan seorang pria di lokasi kejadian. Unggahan itu memicu perdebatan sengit di jagat maya terkait etika seorang wakil rakyat.


    Jitang Bantah Arogan


    Wakil Ketua III DPRD Karawang tersebut membenarkan adanya insiden pemalangan, namun menolak keras tudingan arogansi. Ia menegaskan, aksinya dilakukan semata untuk memperjuangkan hak warga sekitar yang merasa tidak mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan tersebut.


    “Saya tidak arogan. Pabrik itu persis di depan rumah saya. Jadi ajak dong warga yang pro saya kerja di sana, jangan hanya ‘orangnya’ kepala desa,” kata Jitang.


    Menurutnya, permasalahan bermula sejak 2024 saat perekrutan tenaga keamanan (security) oleh vendor perusahaan, PISS. Proses rekrutmen disebut dilakukan melalui kepala desa setempat sosok yang diakuinya memiliki hubungan kurang harmonis dengannya sejak pemilihan kepala desa sebelumnya.


    “Warga yang pro kepala desa malah diterima kerja, sementara warga yang pro saya diabaikan,” ujarnya.



    Hubungan dengan Vendor Memburuk


    Setelah protes, Jitang mengaku sempat berkomunikasi baik dengan pihak vendor. Namun, hubungan terputus setelah sebulan tanpa kejelasan tindak lanjut.


    Kekesalannya memuncak ketika ia melihat deretan kontainer perusahaan parkir di bahu jalan umum pada malam hari. Ia menganggap hal itu mengganggu keselamatan warga.


    “Saya tegur mereka, tapi alasan mereka karena takut hilang. Saya minta ganti vendor, tapi janji untuk mengakomodir warga tetap tidak ditepati,” ungkapnya.


    Merasa diabaikan, Jitang mengaku akhirnya memarkirkan mobilnya di depan gerbang pabrik sebagai bentuk protes. Ia menyebut mobilnya sudah dipindahkan ke halaman rumah saat perundingan berlangsung.


    “Saya memang terpancing emosi, tapi bukan untuk cari masalah. Video itu dibuat seolah-olah menjatuhkan saya,” ujarnya menegaskan.


    Jitang mengklaim bahwa langkahnya hanya untuk memperjuangkan aspirasi warga yang belum mendapatkan kesempatan kerja di perusahaan tersebut.(Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Terimakasih Telah Berkunjung Di JEJAK HUKUM - Akurat Tegas Dan Terpercaya

    Terimakasih Telah Berkunjung Di JEJAK HUKUM - Akurat Tegas Dan Terpercaya ?&max-results=10'>+