masukkan script iklan disini
KARAWANG, TIRTAJAYA – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budipertiwi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tambaksari dengan tema “Pemanfaatan Hasil Laut serta Merealisasikan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk Kelompok Usaha dan Ekowisata Mangrove”.
Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat mengembangkan potensi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Kegiatan pembukaan KKN dihadiri oleh Kepala Desa Tambaksari, Sekretaris Desa, kepala dusun, RT setempat, dosen pembimbing, dan mahasiswa peserta KKN. Dua dosen pembimbing, yaitu Wahyu Heriyanto, S.E., M.M. dan Siti Syafaatul Utma, S.E., M.E., hadir memberikan arahan kepada mahasiswa.
“KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tapi bentuk nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Mahasiswa harus hadir membawa solusi dan dampak yang dirasakan langsung oleh warga,” ujar Wahyu Heriyanto dalam sambutannya.
Program KKN ini mencakup edukasi pemanfaatan hasil laut, pengembangan ekowisata mangrove, serta pendampingan pengurusan NIB bagi kelompok usaha lokal. Tujuannya agar usaha warga menjadi legal dan dapat berkembang lebih optimal.
Dosen pembimbing kedua, Siti Syafaatul Utma, menambahkan bahwa mahasiswa perlu menjadi agen perubahan.
“Kami berharap mahasiswa tidak hanya belajar, tapi juga menginspirasi masyarakat agar lebih maju,” ucapnya.
Kepala Desa Tambaksari, Katam juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini, karena berdampak positif bagi desa Tambaksari.
“Kami sangat menyambut baik kehadiran mahasiswa STIE Budipertiwi. Semoga ide-ide segar dari para mahasiswa bisa membawa kemajuan bagi desa kami, terutama dalam sektor usaha dan wisata mangrove,” ungkapnya.
Salah satu mahasiswa peserta KKN, Andri Gunari, mengatakan bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut serta dalam pengabdian ini.
“Kami ingin membantu masyarakat secara nyata, terutama dalam pengurusan legalitas usaha dan pengembangan potensi mangrove. Semoga setelah KKN selesai, ada hasil yang bisa terus dilanjutkan oleh warga,” ujarnya.
Selama masa KKN berlangsung, mahasiswa aktif melakukan kegiatan edukasi lingkungan, pelatihan pengemasan produk olahan laut, dan membantu kelompok usaha dalam proses pendaftaran NIB. Warga pun terlihat antusias terlibat dalam setiap kegiatan yang digelar.
Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi desa. (Gie/red)